Study Budaya Pulau Dewata


    Latar Belakang
       Bali adalah tempat berkembangnya agama Hindu dan Hampir seluruh Masyarakatnya menjadi penganutnya. Agama Hindu di Bali mulai tumbuh dan berkembang sejak abad ke – 8, bersamaan dengan pertumbuhan agama Hindu di Jawa Tengah, Agama Hindu banyak pengaruhnya terhadap kebudayaan setempat, juga terhadap sistem pemerintah
Berita Cina menyebutkan pada abad ke – 7 ada daerah Dwapatan (Bali) yang mempunyai adat yang sama dengan Jawa (Holing). Prsasti Bali 804 Caka (882 M) menyebutkan pemberian izin pembuatan pertapaan di bukit Kintamani. Prasasti berangka tahun 896 caka (991 M) isinya menyebutkan tempat suci dan istana Raja terletak di Singhamandawa dekat Sanur berhuruf Dewa Nagari dan Bali Kuno
Kitab Usana Bali abad ke 16 menyebutkan Raja Jayapangus memerintah setelah Raja Jayakusuma. Ia Raja penyelamat Bali yang terkena malapetaka karena lupa menjalankan ibadah Raja ini juga mendapat wahyu untuk melakukan upacara agama kembali yang sekarang sebagai hari Galungan.

A.   Budaya Masyarakat Bali

a.    
Tarian Bali
Seni tari Bali pada umumnya dapat dikatagorikan menjadi tiga kelompok, yaitu wali atau seni tari pertunjukan sakral, bebali atau seni tari pertunjukan untuk upacara dan juga untuk pengunjung dan balih-balihan atau seni tari untuk hiburan pengunjung.
Pakar seni tari Bali I Made Bandem pada awal tahun 1980-an pernah menggolongkan tari-tarian Bali tersebut; antara lain yang tergolong ke dalam wali misalnya Sang Hyang Dedari dan Rejang , bebali antara lain ialah Gambuh, Topeng dan Wayang Wong. Sedangkan balih - balihan antara lain ialah Legong Pendet, kecak, Calon Arang serta berbagai koreografi tari modern lainnya.
1.      Tari Sang Hyang Dedari merupakan tarian yang sakral yang tidak untuk dipertontonkan sebagai fungsi pertunjukan, tetapi hanya diselenggarakan dalam rangkaian upacara suci, berunsurkan kerawuhan. Tari Sanghyang Dedari adalah tarian yang dibawakan oleh satu atau dua orang gadis kecil. Asal mula adanya Tari Sanghyang di Bali tidak di ketahui secara pasti, namun para ahli memberikan dugaan-dugaan tentang asal mula tarian Sanghyang ini. Mengenai asal mula tarian Sanghyang Dedari di Desa Bona, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kira-kira pada tahun 1907 di Desa Bona terjadi wabah cacar yang sangat hebat, wabah ini menular dengan cepatnya, sehingga banyak anggota masyarakat yang terserang wabah cacar. Hal ini menimbulkan keresahan dandan kekhawatiran masyarakat Desa Bona, konon ada beberapa anak gadis yang sedang bermain- main dipura puseh mereka membersihkan dan membakar bekas banten-banten yang sudah kering sesudah upacara “odalan”. Sambil menyanyikan lagu-lagu Sanghyang yang pernah didengarnya dari penyanyi- penyanyi Sanghyang. Dengan tidak diduga-duga salah seorang dari anak gadis tersebut kerawuhan, kemudian menari- nari mengikuti irama lagu tadi. Mengetahui hal ini masyarakat setempat memutuskan untuk nangiang Sanghyang Dedari, dengan harapan agar dapat menanggulangi wabah yang sedang berjangkit. Sejak saat itulah  adanya Sanghyang Dedari di Desa Bona.
Kerawuhan merupakan masuknya roh suci kedalam badan manusia tatkala manusia kehilangan kesadarannya. Hilangnya kesadaran ini dapat dicapai dengan teknik-teknik intenxikasi yaitu perbuatan- perbuatan untuk memabukkan diri antara lain dengan cara duduk ditengah-tengah asap seperti yang dilakukan pada Sanghyang Dedari.
2.      Tari Rejang adalah sebuah tarian kesenian rakyat Bali yang ditampilkan secara khusus untuk perempuan. Gerak-gerik tarinya sangat sederhana, dan biasanya diselenggarakan di pura pada waktu berlangsungnya suatu upacara. Tarian ini dilakukan dengan penuh rasa hidrat, penuh rasa pengabdian kepada Dewa-Dewi Hindu. Para penarinya mengenakan pakaian upacara, menari dengan berbaris melingkari halaman pura atau pelinggih yang kadang kala dilakukan dengan berpegangan tangan. Tari Rejang di beberapa tempat juga disebut denganngeremas atau sutri.
3.      Tari Topeng adalah tarian yang penarinya mengenakan topeng. Topeng telah ada di Indonesia sejak zaman pra-sejarah. Secara luas digunakan dalam tari yang menjadi bagian dari upacara adat atau penceritaan kembali cerita-cerita kuno dari para leluhur. Diyakini bahwa topeng berkaitan erat dengan roh-roh leluhur yang dianggap sebagai interpretasi dewa-dewa. Pada beberapa suku, topeng masih menghiasi berbagai kegiatan seni dan adat sehari-hari.
Cerita klasik Ramayana dan cerita Panji yang berkembang sejak ratusan tahun lalu menjadi inspirasi utama dalam penciptaan topeng di Jawa. Topeng-topeng di Jawa dibuat untuk pementasan sendratari yang menceritakan kisah-kisah klasik tersebut.
4.      Tari Gambuh adalah tarian dramatari Bali yang dianggap paling tinggi mutunya dan juga merupakan dramatari klasik Bali yang paling kaya akan gerak-gerak tari, sehingga dianggap sebagai sumber segala jenis tari klasik Bali.
Diperkirakan Gambuh muncul sekitar abad ke-15 dengan lakon bersumber pada cerita Panji. Gambuh berbentuk teater total karena di dalamnya terdapat jalinan unsur seni suara, seni drama dan tari, seni rupa, seni sastra, dan lainnya.
Gambuh dipentaskan dalam upacara-upacara Dewa Yadnya seperti odalan, upacara Manusa Yadnya seperti perkawinan keluarga bangsawan, upacara Pitra Yadnya (ngaben) dan lain sebagainya.
Diiringi dengan gamelan Penggambuhan yang berlaras pelog Saih Pitu, tokoh-tokoh yang biasa ditampilkan dalam Gambuh adalah Condong, Kakan-kakan, Putri, Arya/Kadean-kadean, Panji (Patih Manis), Prabangsa (Patih Keras), Demang, Temenggung, Turas, Panasar, dan Prabu. Dalam memainkan tokoh-tokoh tersebut semua penari berdialog umumnya menggunakan bahasa Kawi, kecuali tokoh Turas, Panasar dan Condong yang berbahasa Bali, baik halus, madya, atau kasar.
5.      Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang, meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius. Pencipta/koreografer bentuk modern tari ini adalah I Wayan Rindi (? - 1967).
Pendet merupakan pernyataan dari sebuah persembahan dalam bentuk tarian upacara. Tidak seperti halnya tarian-tarian pertunjukkan yang memerlukan pelatihan intensif, Pendet dapat ditarikan oleh semua orang, pemangkus pria dan wanita, dewasa maupun gadis.
Tarian ini diajarkan sekedar dengan mengikuti gerakan dan jarang dilakukan di banjar-banjar. Para gadis muda mengikuti gerakan dari para wanita yang lebih senior yang mengerti tanggung jawab mereka dalam memberikan contoh yang baik.
6.      Tari Kecak adalah pertunjukan seni khas Bali yang diciptakan pada tahun 1930-an dan dimainkan terutama oleh laki-laki. Tarian ini dipertunjukkan oleh banyak (puluhan atau lebih) penari laki-laki yang duduk berbaris melingkar dan dengan irama tertentu menyerukan "cak" dan mengangkat kedua lengan, menggambarkan kisah Ramayana saat barisan kera membantu Rama melawanRahwana. Namun demikian, Kecak berasal dari ritual sanghyang, yaitu tradisi tarian yang penarinya akan berada pada kondisi tidak sadar[1], melakukan komunikasi dengan Tuhan atau roh para leluhur dan kemudian menyampaikan harapan-harapannya kepada masyarakat.
Para penari yang duduk melingkar tersebut mengenakan kain kotak-kotak seperti papan catur melingkari pinggang mereka. Selain para penari itu, ada pula para penari lain yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana seperti Rama, Shinta, Rahwana, Hanoman, dan Sugriwa.
Lagu tari Kecak diambil dari ritual tarian sanghyang. Selain itu, tidak digunakan alat musik. Hanya digunakan kincringan yang dikenakan pada kaki penari yang memerankan tokoh-tokoh Ramayana.
Sekitar tahun 1930-an Wayan Limbak bekerja sama dengan pelukis Jerman Walter Spies menciptakan tari Kecak berdasarkan tradisi Sanghyang dan bagian-bagian kisah Ramayana. Wayan Limbak memopulerkan tari ini saat berkeliling dunia bersama rombongan penari Bali-nya.
7.      Tari Calon Arang. Diceritakan bahwa Calon Arang adalah seorang janda penguasa ilmu hitam yang sering merusak hasil panen para petani dan menyebabkan datangnya penyakit. Ia mempunyai seorang puteri bernama Ratna Manggali, yang meskipun cantik, tidak dapat mendapatkan seorang suami karena orang-orang takut pada ibunya. Karena kesulitan yang dihadapi puterinya, Calon Arang marah dan ia pun berniat membalas dendam dengan menculik seorang gadis muda. Gadis tersebut ia bawa ke sebuah kuil untuk dikorbankan kepada Dewi Durga. Hari berikutnya, banjir besar melanda desa tersebut dan banyak orang meninggal dunia. Penyakit pun muncul.
Raja Airlangga yang mengetahui hal tersebut kemudian meminta bantuan penasehatnya, Empu Baradah untuk mengatasi masalah ini. Empu Baradah lalu mengirimkan seorang muridnya bernama Empu Bahula untuk dinikahkan kepada Ratna. Keduanya menikah besar-besaran dengan pesta yang berlangsung tujuh hari tujuh malam, dan keadaan pun kembali normal.
Calon Arang mempunyai sebuah buku yang berisi ilmu-ilmu sihir. Pada suatu hari, buku ini berhasil ditemukan oleh Bahula yang menyerahkannya kepada Empu Baradah. Saat Calon Arang mengetahui bahwa bukunya telah dicuri, ia menjadi marah dan memutuskan untuk melawan Empu Baradah. Tanpa bantuan Dewi Durga, Calon Arang pun kalah. Sejak ia dikalahkan, desa tersebut pun aman dari ancaman ilmu hitam Calon Arang.
b.      Rumah Adat Bali
Rumah Bali atau tepatnya rumah tradisional Bali memiliki ciri khas yang tidak ditemui di daerah lainnya di Indonesia bahkan di dunia. Rumah di Bali dibangun dengan aturan yang namanya Asta Kosala Kosali layaknya Feng Shui dalam Budaya China dimana ada keselarasan hubungan antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
Arsitektur rumah tradisional Bali dimuali pada masa kekuasaan kerajaan Majapahit di Bali yang berkembang dan bertahan hingga sekarang yang dilandasi agama Hindu dimana karakter perumahan tradisional Bali sangat ditentukan norma-norma, adat istiadat serta rasa seni yang mencerminkan kebudayaan.
Umumnya rumah dibagi menjadi beberapa bangunan seperti tempat suci, ruang keluarga, dapur, jineng, bale, natah (halaman), kebun dan lain-lain. Tata ruang, penempatan, arah bahkan ukuran diatur di dalam Asta Kosala Kosali tersebut. Secara umum sudut utara-timur adalah tempat yang suci, digunakan sebagai tempat suci, sedangkan sudut barat-selatan merupakan sudut yang lebih rendah dalam tata ruang rumah, merupakan arah masuk ke hunian atau untuk bangunan lain seperti kamar mandi dan lain-lain.
a.      Hari Raya Umat Hindu
1.      Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun Baru Saka. Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup. Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka.
2.      Hari Raya Galungan: Buda Kliwon Dungulan adalah hari memperingati terciptanya alam semesta beserta isinya dan kemenangan dharma melawan adharma Umat Hindu melakukan persembahan kehadapan Sang Hyang Widhi dan Dewa Bhatara/dengan segala manisfestasinya sebagai tanda puji syukur atas rahmatnya serta untuk keselamatan selanjutnya. Sedangkan penjor yang dipasang di muka tiap-tiap perumahan yaitu merupakan aturan kehadapan Bhatara Mahadewa yang berkedudukan di Gunung Agung.
3.      Hari Raya Kuningan diperingati setiap 210 hari atau 6 bulan sekali dalam kalender Bali tepatnya padaSaniscara Kliwon Wuku Kuningan. (1 bulan dalam kalender Bali = 35 hari). Di hari suci diceritakan Ida Sang Hyang Widi turun ke dunia untuk memberikan berkah kesejahteraan buat seluruh umat di dunia. Sering juga diyakini, pelaksanaan upacara pada hari raya Kuningan sebaiknya dilakukan sebelum tengah hari, sebelum waktu para Betara kembali ke sorga.
Kuningan adalah rangkaian upacara Galungan, 10 hari sebelum Kuningan. Pada hari itu dibuat nasi kuning, lambang kemakmuran dan dihaturkan sesajen-sesajen sebagai tanda terimakasih dan suksmaning idep kita sebagai manusia (umat) menerima anugrah dari Hyang Widhi berupa bahan-bahan sandang dan pangan yang semuanya itu dilimpahkan oleh beliau kepada umatNya atas dasar cinta-kasihnya. Di dalam tebog atau selanggi yang berisi nasi kuning tersebut dipancangkan sebuah wayang-wayangan (malaekat) yang melimpahkan anugrah kemakmuran kepada kita semua. 
B.  Objek Wisata yang Dikunjungi
1.      Tanah Lot
'Tanah Lot' adalah sebuah objek wisata di BaliIndonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara dari Jawa. Ia adalah Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada abad ke-16. Bendesa Beraben menyuruh Danghyang Nirartha untuk meninggalkan Tanah Lot. Ia menyanggupi dan sebelum meninggalkan Tanah Lot beliau dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke tengah laut) dan membangun pura disana. Ia juga mengubah selendangnya menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari ular cobra. Akhir dari legenda menyebutkan bahwa Bendesa Beraben 'akhirnya' menjadi pengikut Danghyang Nirartha.
          2.     Joger
        Joger adalah salah satu pusat oleh-oleh atau tempat wisata belanja di Bali ini memang unik. Joger dahulu hanyalah sebuah toko atau sejenis galeri yang menjual berbagai barang-barang seni dan batik dengan nama toko "Art & Batik Shop Joger”.Namun kini Joger menjelma sebagai salah satu tempat wisata belanja yang wajib dikunjungi bila anda ke Bali.
Kata Joger diambil dari perpaduan dari nama sang pemilik yaitu
 Joseph Theodorus Wulianadi dengan sahabat karibnya yang bernama Mr.Gerhard Seeger dimana yang huruf E-nya dibaca seperti kata "enak" atau pada kata "ekonomi".Toko Joger pada awalnya lahir pada tanggal 19 Januari 1981 dengan bantuan dari si sahabat karib yang menghibahkan uang sebesar US$ 20.000 sebagai hadiah pernikahan si pemilik Joger sekarang yaitu Joseph Theodorus Wulianadi. Dulu Joger dikenal dengan embel-embel Pabrik Kata-kata Joger, entah mulai kapan slogan itu berganti menjadi Pusat Tolah-Toleh Khas Bali.Lokasinya yang mudah dijangkau yaitu di Jl.Raya Kuta (tanpa nomor) dekat dengan bandara Ngurah Rai, membuat Joger sangat dikenal baik wisatawan lokal maupun mancanegara.Bahkan sebagian orang bilang "tidak ke Bali namanya jika tidak membawa oleh-oleh dari Joger"       
         3.     Bedugul
       Bedugul merupakan salah satu tempat/objek wisata Bali yang menawarkan keindahan alam pegunungan dan danau. Tempatnya yang tinggi membuat daerah ini selalu diselimuti kabut dan berhawa dingin. Daerah Bedugul adalah bagian dari kabupaten Tabanan dan berjarak kurang lebih 70 km atau 2,5 jam dari Bandara Internasional (Airport) Ngurah Rai.           
            4. Sangeh 
        Taman Wisata Alam Sangeh terletak di Desa Sangeh, Badung, Bali, sekitar 20 km dari Denpasar.  Taman Wisata Alam Sangeh memiliki pesona wisata hutan yang banyak dihuni oleh ratusan kera. Kera-kera Sangeh dahulu memang dikenal sangat liar dan seringkali mengganggu para pengunjung. Kera Sangeh juga dikenal sangat jahil, karena seringkali mengambil barang-brang pengunung yang akan dikembalikan bila kera-kera tersebut diberi sepotong makanan. Namun sekarang kera Sangeh tidak lagi seliar dan sejahil dahulu, karena sekarang kera-kera tersebut telah diurus dengan baik.Kera Sangeh juga memiliki beberapa kelompok yang masing-masing kelompok memiliki satu pemimpin. Namun kelompok-kelompok tersebut memilki pimpinan teringgi atau bisa dibilang raja dari seluruh raja kera yang ada di Sangeh. Pemimpin tertinggi ini berdiam ditempat yang paling luas di. Yang sangat terkenal kesakralannya yaitu Pura Bulit Sari.
           5.      Krisna
            Krisna Bali berdiri untuk pertama kalinya pada tanggal 16 Mei 2007 dengan pendirinya bernama Bapak Gusti Ngurah Anom yang sekaligus owner dari COK KONFEKSI, salah satu pusat produksi baju kaos Bali. Dibawah manajemen Cok Konfeksi inilah bermula sehingga pada tahun 2007 berdirilah KRISNA BALI yang bertempat di Jalan Nusa Indah No 79 Denpasar-Bali.Kini Krisna Bali telah hadir di 3 lokasi lain, yaitu di Jl. Nusa Kambangan dan yang satu lagi sangat mudah dijangkau di Jl. Sunset Road, Legian dan jalan Raya Kuta (dekat airport). Kalau lokasi di jl. Nusa Kambangan, cukup sulit akses ke sana karena sering macet, jalan masuk juga tidak terlalu besar apalagi pakai bus.Krisna Bali memiliki koleksi yang lengkap mulai dari T-shirt yang lengkap dengan motif-motif khas Bali, souvenir, makanan dan lainnnya.
         6.     Art Center
           Art Centre Bali atau Taman Budaya Bali ini adalah komplek bangunan dan stage yang didirikan untuk pementasan seni serta pengembangan seni Bali. Taman Budaya atau Bali Art Center adalah bangunan budaya kompleks dengan gaya terbaik dari arsitektur tradisional Bali. Hal ini yang menampilkan bangunan yang baik perencanaan dari amfiteater menjadi tempat atau ruang tujuan menunjukkan kinerja. Hal ini melambangkan pemutaran Mandara Giri dari gunung di laut susu dan percikan air Amerta suci untuk kehidupan tanpa akhir sesuai dengan sifat budaya yang dinamis dan tetap hidup selama manusia masih tinggal di planet bumi. Amfiteater ini dapat menampung hingga 6.000 penonton untuk menunjukkan kolosal baik untuk modern dan tradisional. Budaya Taman (Taman Budaya) dibuka pada tahun 1973 dengan Kesenian Bali Party (Pesta Kesenian Bali) dalam waktu satu bulan. Pada bulan itu, penuh dengan tari hiburan tradisional, pameran, dan kegiatan budaya lainnya. Pada upacara pembukaan dimeriahkan dengan pawai seni dimulai dari Puputan Park dan finis di Art Center. Jaraknya sekitar 2 km dan parade ini diikuti oleh seluruh kabupaten dan kota di Bali dengan memberikan misi kesenian mereka. Acara ini sering diikuti provinsi lain di Indonesia maupun dari luar negeri seperti Jepang, Korea, Eropa, Amerika. Dalam parade budaya disajikan dalam bentuk begitu banyak yaitu dari sakral sampai tradisional kontemporer.
       7.     Museum Perjuangan Negeri Bali
          Monumen Bajra Sandhi adalah monumen perjuangan rakyat Bali yang terletak di Renon, DenpasarBali. Monumen ini menempati areal yang sangat luas, ada beberapa lapangan bola di sekelilingnya.Monumen Bajra Sandhi merupakan Monumen Perjuangan Rakyat Bali untuk memberi hormat pada para pahlawan serta merupakan lambang persemaian pelestarian jiwa perjuangan rakyat Bali dari generasi ke generasi dan dari zaman ke zaman. Lokasi monumen ini terletak di depan Kantor Gubernur Kepala Daerah Propinsi Bali yang juga di depan Gedung DPRD Propinsi Bali Niti Mandala Renon persisnya di Lapangan Puputan Renon.
Keseluruhan data daerah monumen berbentuk segi empat bujur sangkar dengan     penerapan konsepsi Tri Mandala :
1.     Sebagai Utama Mandala adalah pelataran/gedung yang paling di tengah
2.     Sebagai Madya Mandala adalah pelataran yang mengitari Utama Mandala
3.     Sebagai Nista Mandala adalah pelataran yang paling luar yang mengitari Madya Mandala
Bangunan gedung monumen pada Utama Mandala tersusun menjadi 3 lantai :
§  Utamaning Utama Mandala adalah lantai 3 yang berposisi paling atas berfungsi sebagai ruang ketenangan, tempat hening-hening menikmati suasana kejauhan disekeliling monumen. Para pengunjung bisa melihat panorama Denpasar dari tempat ini. Pada saat cuaca cerah sehingga pemandangan Denpasar terlihat jelas. Untuk mencapai tempat ini harus melewati tangga melingkat yang lumayan tinggi.
§  Madyaning Utama Mandala adalah lantai 2 berfungsi sebagai tempat diorama yang berjumlah 33 unit. Lantai 2 (dua) ini sebagai tempat pajangan miniatur perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa. Dioramanya mirip dengan yang ada di Monas, Jakarta. Tapi yang di sini hanya menampilkan perjuangan rakyat Bali. Mulai zaman kerajaan, masuknya Hindu, Majapahit, penjajahan, perang kemerdekaan, hingga saat ini.
Di bagian luar sekeliling ruangan ini terdapat serambi atau teras terbuka untuk menikmati suasana sekeliling.
§  Nistaning Utama Mandala adalah lantai dasar Gedung Monumen, yang terdapat ruang informasi, ruang keperpustakaan, ruang pameran, ruang pertemuan, ruang administrasi, gedung dan toilet. Ditengah-tengah ruangan terdapat telaga yang diberi nama sebagai Puser Tasik, delapan tiang agung dan juga tangga naik berbentuk tapak dara.
Lingkaran luar :
1.     Diorama 1 : Bali pada masa berburu dan mengumpulkan makanan (3000 SM)
2          2.      Diorama 2 : Bali pada masa perundagian (2000 SM)
3.      Diorama 3 : Stupika dan Prasasti Sukawana (778 M)
4.       Diorama 4 : Rsi Markandeya (abad ke-8 M)
5.       Diorama 5 : Rsi Kesari Warmadewa (914 M)
6.       Diorama 6 : Gunapriyadharmapatni dan suaminya Dharmadayana Warmadewa (989-1011)
7.       Diorama 7 : Konsep Kahyangan Tiga dari Empu Puturan (abad ke-11 M)
8.       Diorama 8 : Kehidupan Banjar (abad ke-11 M)
9.       Diorama 9 : Sistem Subak (abad ke-11 M)
10.   Diorama 10 : Sri Astasura Ratna Bumi Banten (Tahun 1338 M)
11.   Diorama 11 : Penobatan Sri Kresna Kepakisan (1347-1350)
12.   Diorama 12 : Pembangunan Pura Dasar Gelgel (abad ke-14)
13.   Diorama 13 : Dalem Waturenggong (1460-1550 M)
14.   Diorama 14 : Dang Hyang Nirartha (1489 M)
15.   Diorama 15 : Masa kejayaan kerajaan-krajaan di Bali (abad ke-17 sampai 19)
16.   Diorama 16 : Patih Jelantik merobek surat Gubernur Jendral (1846)
17.   Diorama 17 : Perang Jagaraga (1848-1849)
18.   Diorama 18 : Patih Kusamba (1849)
19.   Diorama 19 : Perlawanan Rakyat Banjar (1868)
20.   Diorama 20 : Puputan Badung (1906)
 Lingkaran Dalam:
2          1.   Diorama 21 : Persiapan Sagung Wah melawan Belanda (1906)
2          2.  Diorama 22 : Puputan Klungkung (1908)
2          3.   Diorama 23 : Bangkitnya organisasi pemuda (1923-1928)
2          4.   Diorama 24 : Bali dibawah Fasisme Jepang (1942-1945)
2          5.   Diorama 25 : Menyebarluaskan berita proklamasi (1945)
2          6.   Diorama 26 : Pusat komando pemuda Republik Indonesia (September 1945)
2          7.   Diorama 27 : Peristiwa Bendera di Pelabuhan Buleleng (27 Oktober 1945)
2          8.   Diorama 28 : Pertempuran Laut di Selat Bali (1946)
2          9.   Diorama 29 : Serangan terhadap Tangsi NICA (1946)
3        10.   Diorama 30 : Pembentukan Dewan Perjuangan Rakyat Indonesia Sunda Kecil (1946)
3        11.   Diorama 31 : Pertempuran Tanah Aron (1946)
3        12.   Diorama 32 : Pertempuran Marga (1946)
3        13.   Diorama 33 : Bali dalam mengisi kemerdekaan.
          8.     Sanur
         Pantai Sanur adalah sebuah tempat pelancongan pariwisata yang terkenal di pulau Bali. Tempat ini letaknya adalah persis di sebelah timur kota Denpasar,ibukota Bali. Sanur berada di Kotamadya Denpasar.Sanur saat Matahari TerbitPantai Sanur terutama adalah lokasi untuk berselancar (surfing). Terutama ombak pantai Sanur sudah termasyhur di antara para wisatawan mancanegara. Tak jauh lepas Pantai Sanur terdapat juga lokasi wisata selam dan snorkeling. Oleh karena kondisinya yang ramah, lokasi selam ini dapat digunakan oleh para penyelam dari semua tingkatan keahlian.Pantai Sanur juga dikenal sebagai Sunrise beach (pantai Matahari terbit) sebagai lawan dari Pantai Kuta.Karena lokasinya yang berada di sebelah timur pulau Bali, maka pantai Bali ini menjadi lokasi yang tepat untuk menikmati sunrise atau Matahari terbit. Hal ini menjadikan tempat wisata ini makin menarik, bahkan ada sebuah ruas di pantai Sanur ini yang bernama pantai Matahari Terbit karena pemandangan saat Matahari terbit sangat indah jika dilihat dari sana.Sepanjang pantai Bali ini menjadi tempat yang pas untuk melihat Matahari terbit. Apalagi sekarang sudah dibangun semacam sanderan yang berisi pondok-pondok mungil yang bisa dijadikan tempat duduk-duduk menunggu Matahari terbit. Selain itu, ombak di pantai ini relatif lebih tenang sehingga sangat cocok untuk ajang rekreasi pantai anak-anak dan tidak berbahaya.Selain itu, pengunjung bisa melihat Matahari terbit dengan berenang di pantai. Sebagian kawasan pantai ini mempunyai pasir berwarna putih yang eksotis.Sepanjang tempat wisata pantai Bali ini sekarang sudah dilengkapi dengan penunjang wisata berupa hotel, restoran ataupun kafe-kafe kecil serta art shop. Salah satu hotel tertua di Bali dibangun di pantai ini. Hotel ini bernama Ina Grand Bali Beach yang terletak persis di tepi pantai. Selain itu, sepanjang garis pantai juga dibangun semacam area pejalan kaki yang seringkali digunakan sebagai jalur jogging oleh wisatawan ataupun masyarakat lokal. Jalur ini terbentang ke arah selatan melewati pantai Shindu, pantai Karang hingga Semawang sehingga wisatawan bisa berolahraga sekaligus menikmati pemandangan pantai di pagi hari.  
              9. Tanjung Benoa
             Tanjung Benoa yang terletak di ujung timur "sepatu" pulau Bali, merupakan salah satu tujuan wisata air yang cukup lengkap. Berbagai sarana olahraga air disediakan disini seperti, banana boat, snorkling, flying fish, parasailing dan jetski. Uniknya olahraga surfing yang banyak dijumpai di pantai-pantai lain dari pulau bali, justru tidak tersedia di objek wisata ini, hal ini dikarenakan ombak yang ada dilokasi wisata ini cenderung tenang, sehingga kurang cocok untuk olah raga surfing.
     Harga yang dikenakan kepada pengunjung untuk menikmati berbagai sarana olahraga air tersebut berkisar antara 150 ribu hingga 200 ribu. Dengan harga tersebut secara tertulis disebutkan bahwa pengunjung bisa menikmatinya dalam kurun waktu 10-15 menit. Namun kenyataan yang saya alami hanyalah sekitar 5 menit. Mungkin dikarenakan saat itu antrian pengunjung yang ingin mencoba cukup banyak sehingga jatah waktu dikurangi cukup drastis. Bahkan beberapa turis luar, nampak berusaha menyela antrian mengingat mereka merasa membayar lebih mahal dibandingkan turis lokal.
                    10. Kuta
              Dengan panjang luas Samudera Hindia ke pantai Kuta pada awalnya ditemukan oleh wisatawan sebagai surga surfing. Telah lama berhenti populer di rute backpacking klasik di Asia Tenggara. Kembali pada 1980-an mereka gunakan untuk berbicara tentang tiga Ks: Kathmandu di Nepal,Khao San Road di Bangkok dan Kuta. Hari ini Kuta masih menarik backpacker hardcore beberapa maupun keluarga dan wisatawan dari seluruh dunia, dan terutama taman bermain bagi pengunjung muda dari Australia.
     Karena popularitas yang semakin meningkat dari Bali, Kuta terus berkembang, dan tidak sedap dipandang singkat, bangunan buruk direncanakan. Hal ini dapat menemukan di kali menjadi kacau, penuh sesak dan padat. Namun, di antara semua kekacauan tempat ini entah bagaimana bekerja, dan ratusan ribu pengunjung menikmati waktu mereka di Kuta setiap tahun.
     Infrastruktur telah datang jauh di Kuta, meskipun masih cukup untuk jumlah pengunjung yang menginap di daerah tersebut. Beberapa gang-gang samping masih memiliki lubang signifikan dan aturan jalan masih belum berarti banyak. Sebagian besar jalan terus-menerus sibuk dengan motor skuter, meteran taksi dan mobil pribadi. Alih-alih menggunakan sinyal, penduduk setempat dan wisatawan berpengalaman membunyikan kendaraan bermotor mereka untuk sinyal menyalip atau meremas ke tempat yang ketat di dekat Anda. Sering kali mobil lipat di cermin sisi mereka ketika negosiasi jalur tunggal sempit dengan kendaraan yang diparkir. Sekarang Anda dapat mengakses wifi gratis di toko-toko lokal, restoran, kafe dan hotel. Ada setengah lusin prabayar ponsel sim kartu yang tersedia di mana-mana dengan rencana top up kompetitif. Calo terus-menerus akan mencoba untuk mendapatkan untuk membeli sesuatu dari mereka, apakah Anda berjalan di jalan-jalan atau duduk di sebuah restoran.
     5 km hamparan pasir panjang Kuta ini bisa dibilang pantai terbaik di Bali. Pantai yang aman, sebagian bersih, terawat, meskipun vendor pantai tetap menjengkelkan mendorong pijat, mengepang rambut, rokok dan papan surfing. Hamparan luas pasir panjang sering penuh berjemur dan meskipun sebagian besar peselancar serius telah pindah ke padang rumput yang lebih baru, masih banyak dudes surfing sekitar pada waktu hampir sepanjang tahun, dan khususnya selama musim puncak. Ketika Anda bergerak ke utara di sepanjang pantai untuk pertama Legian dan kemudian Seminyak dan Petitenget menjadi semakin tenang dan kurang fanatik.
              11.  Garuda Wisnu Kencana
              Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (bahasa InggrisGaruda Wisnu Kencana Cultural Park), disingkat GWK, adalah sebuah taman wisata di bagian selatan pulau Bali. Taman wisata ini terletak di tanjung Nusa DuaKabupaten Badung, kira-kira 40 kilometer di sebelah selatan Denpasaribu kotaprovinsi Bali. Di areal taman budaya ini, direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.
     Area Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah atau 263 meter di atas permukaan laut.
    Di kawasan itu terdapat juga Patung Garuda yang tepat di belakang Plaza Wisnu adalah Garuda Plaza di mana patung setinggi 18 meter Garuda ditempatkan sementara. Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur yang mencakup lebih dari 4000 meter persegi luas ruang terbuka yaitu Lotus Pond. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental patung Lotus Pond Garuda membuat ruang yang sangat eksotis. Dengan kapasitas ruangan yang mampu menampung hingga 7000 orang, Lotus Pond telah mendapatkan reputasi yang baik sebagai tempat sempurna untuk mengadakan acara besar dan internasional.
     Terdapat juga patung tangan Wisnu yang merupakan bagian dari patung Dewa Wisnu. Ini merupakan salah satu langkah lebih dekat untuk menyelesaikan patung Garuda Wisnu Kencana lengkap. Karya ini ditempatkan sementara di daerah Tirta Agung.




































No comments:

Post a Comment