METODE
PENELITIAN
- Alat dan Bahan
ü Mikroskop
ü Kaca objek atau
object glass
ü Kaca penutup
atau deck glass
ü Beaker glass
ü Pipet tetes
ü Penggaris
ü Tisu
ü Tusuk gigi
ü Methilen
blue
ü Air
ü Umbi lapis
bawang merah
ü Daun Adam
dan Eva (Rhoe Discolor)
ü Sel epitel
rongga mulut
- Langkah Kerja
Pengamatan preparat umbi lapis
bawang merah:
- Letakkan mikroskop pada meja yang datar.
- Atur posisi cermin dan diafragma, hingga cahaya terpantul ke lubang meja objek.
- Pilih perbesaran lensa objektif pada mikroskop 10x10, dengan cara memutar revolver.
- Ambil satu bawang merah dan kelupaslah setipis mungkin.
- Letakkan hasil kelupasan yang setipis mungkin tadi pada kaca objek.
- Tetesilah air sedikit menggunakan pipet tetes dan tutup dengan kaca penutup.
- Letakkan preparat tersebut di atas meja objek mikroskop dan jepitlah.
- Turunkan lensa objektif menggunakan pemutar hingga jarak lensa objektif dan preparat dekat.
9. Amati
bayangan preparat melalui lensa okuler. Putar pemutar untuk menaikkan atau menurunkan lensa
objektif sampai preparat terlihat jelas.
10. Setelah
preparat terlihat, putar pemutar agar
terlihat lebih jelas.
11. Amati menggunakan
mata sebelah kiri sedangkan mata sebelah kanan untuk menggambar.
12. Gambarlah
hasil pengamatan pada buku tugas.
Pengamatan epidermis bawah daun Adam
dan Eva (Rhoe Discolor):
- Lakukan langkah kerja 1-3 seperti pengamatan pada preparat umbi lapis bawang merah.
- Lipat epidermis daun Adam dan Eva yang berwarna hijau, dan ambil sedikit sayatan daun yang berwarna ungu.
- Letakkan sayatan daun Adam dan Eva pada kaca objek.
- Lakukan langkah kerja 6-12 seperti pengamatan pada preparat umbi lapis bawang merah.
Pengamatan epitel pipi bagian dalam:
- Lakukan langkah kerja 1-3 seperti pengamatan pada preparat umbi lapis bawang merah.
- Korek dengan hati-hati epitel pipi bagian dalam dengan menggunakan tusuk gigi.
- Letakkan hasil korekan tusuk gigi tersebut pada kaca preparat dan tetesi dengan sedikit methilen blue.
- Lakukan langkah kerja 7-12 seperti pengamatan pada preparat umbi lapis bawang merah.
ISI
- Kajian Pustaka
Pengamatan objek-objek
mikroskopis dilakukan dengan menggunakan mikroskop. Mikroskop dalam bentuk
sederhana pertama kali digunakan oleh Antony Van Leuwenhoek. Mikroskop
berasal dari kata mikro yang berarti kecil dan scopium (penglihatan).
Alat ini
merupakan alat utama untuk pengamatan dan penelitian dalam bidang biologi. Ada
dua jenis mikroskop, yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron, yang
masing-masing memiliki prinsip yang berbeda.
Objek pengamatan yang sering
dilakukan meggunakan mikroskop contohnya adalah sel. Sel adalah unit
terkecil dari makhluk hidup. Ukuran sel sangat kecil sehingga untuk melihatnya
harus menggunakan mikroskop. Struktur sel pertama kali diamati oleh seorang
berkebangsaan Inggris yang bernama Robert Hooke (1635-1703). Melalui
pengamatannya terhadap gabus tutup botol tampak susunan kotak kecil yang
teratur. Kotak kecil tersebut dalam bahasa latin disebut cellulae.
Mikroskop dapat digunakan untuk mengamati sel mati dan sel hidup.
- Sel hewan
Makhluk hidup seluler baik yang bersel tunggal (uniselluler)
maupun bersel banyak (multiselluler) berdasarkan pada beberapa sifatnya ,
antara lain ada tidaknya system endomembrane, dikelompokan dalam dua tipe sel,
yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik Pada sel ini, sitoplasma memilki
berbagai jenis organel seperti antara lain : badan golgi, reticulum endoplasma
(RE), kloroplas (khusus untuk tumbuhan), mitokandria, badan mikro, dan lisosom.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh
membrane tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan yang khususnya hewan
bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok
tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan felikel, dijumpai misalnya pada
Euglena dan Radiolaria.
Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika ada vakuola, ukuran
selnya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya
vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramecium. Terdapat dua macam yaitu vakuola
kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola non kontraktil (penyimpanan
makanan).
- Sel tumbuhan
Sel
Tumbuhan, bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Sel tumbuhan memiliki vakuola yang
lebih besar (dibanding sel hewan). Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap.
Selain itu sel tumbuhan memiliki organel yang tidak terdapat dalam sel hewan,
fungsi maupun prokariotika seperti bakteri dan ganggang hijau-biru, yaitu
plastida.
Tabel Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Pembeda
|
Sel
tumbuhan
|
Sel hewan
|
Ukuran sel
|
Besar
|
Lebih kecil
|
Bentuk
|
Tetap
|
Tidak tetap
|
Dinding sel
|
Ada, Tersusun atas selulosa
|
Tidak ada
|
Plastida
|
Ada
|
Tidak ada
|
Vakuola
|
Besar
|
Tidak ada.
|
Cadangan Makanan
|
Dalam bentuk butiran pati
|
Dalam bentuk butiran glikogen
|
Sentrosom
|
Tidk ada
|
Ada
|
Lisosom
|
Tidak ada
|
Ada
|
Glioksisom
|
Ada
|
Tidak ada
|
Badan Golgi
|
Diktiosom
|
Ada
|
Sentriol
|
Tidak ada
|
Ada
|
- Hasil pengamatan
No.
|
Bahan
Pengamatan
|
Gambar
|
Keterangan
|
1.
|
Preparat umbi lapis bawang merah
|
![]() |
Lensa obyektif :
10X
Lensa okuler : 10X
Diameter bidang : 1800 µ
Jumlah sel memanjang: 8 µ
Jumlah sel melebar : 28 µ
Panjang sel : 225
µ
Lebar sel :
64.29 µ
|
2.
|
Epidermis bawah daun Adam dan Eva
(Rhoe Discolor)
|
![]() |
Lensa obyektif :
10X
Lensa okuler : 10X
Diameter bidang : 1800 µ
Jumlah sel memanjang: 7 µ
Jumlah sel melebar : 24 µ
Panjang sel : 257.14
µ
Lebar sel :
75 µ
|
3.
|
Epitel pipi bagian dalam
|
![]() |
Lensa obyektif :
10X
Lensa okuler : 10X
Diameter bidang : 1800 µ
|
5. Pembahasan
Pada saat
pengamatan preparat umbi lapis bawang merah terlihat sel bawang merah yang
berlapis-lapis. Umbi lapis bawang merah yang saya amati terlihat tidak
beraturan, bentuknya seperti segi enam atau segi empat yang memanjang, dan berwarna keungu-unguan.
Selanjutnya, pengamatan sampel dengan menggunakan
perbesaran lensa objektif yang sama, preparat daun Adam dan Eva (Rhoe
discolor) memperlihatkan bentuk sel yang lebih jelas dibandingkan dengan
sample yang lain, hal ini membuktikan daun Adam dan Eva memiliki struktur
dinding sel yang lebih tebal, dan tampaknya merah muda.
Pengamatan epitel pipi bagian dalam pada lensa
objektif yang sama juga terlihat bentuk sel yang tidak beraturan. Menurut pengamatan
saya, letak sel-selnya juga tidak beraturan. Terlihat warnanya keungu-unguan
dan memisah sel-senya.
PENUTUP
- Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dengan perbesaran yang sama, terlihat
bahwa preparat umbi lapis bawang merah dan preparat daun Adam dan Eva (Rhoe Discolor) bentuk selnya terlihat
lebih besar dan jelas, dibandingkan dengan preparat epitelium pipi bagian
dalam.
- Daftar pustaka/referensi
Buku paket buku pintar pelajaran penerbit plus multimedia
No comments:
Post a Comment