a. PENYAKIT DAN POLA HIDUP SEHAT PADA
SISTEM PENCERNAAN
A.
PENYAKIT PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
1.
Sakit Gigi (Dental Caries)
Sakit
gigi yang paling sering disebabkan oleh adanya lubang pada gigi. Gigi berlubang
juga disebut karies. Penyebab gigi berlubang pada anak-anak adalah makanan yang
banyak mengandung gula. Sisa makanan menempel pada gigi dan menjadi sarang
bakteri. Bakteri akan mudah menerobos masuk ke dalam gigi sehingga gigi
keropos. Lalu masuk ke dalam rongga gigi sehingga menyerang pembuluh darah dan
saraf gigi. Karang gigi dapat menyebabkan gigi rapuh dan mudah copot. Gigi yang
berlubang harus dicabut agar tidak merembet ke gigi lainnya. Pada balita, gigi
berlubang lebih baik ditambal supaya pertumbuhan tetap teratur.
2.
Ulkus (Tukak Lambung/Mag)
Mag adalah peradangan yang terjadi pada
dinding lambung. Hal tersebut disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung
terlalu banyak sehingga mengikis dinding lambung. Selain itu, penelitian
terbaru menunjukkan bahwa ulkus dapat disebabkan oleh bakteri Makan yang
teratur dapat mencegah terjadinya mag.
3.
Diare
Diare
adalah penyakit atau keadaan di mana si penderita mengalami buang air besar
bercampur air berkali-kali. Penyebab diare yaitu peradangan usus oleh penyakit
lain seperti kolera dan disentri. Seringkali diare juga disebabkan oleh virus, bakteri, alergi atau tidak tahan
makanan tertentu, atau kurang gizi.Diare termasuk penyakit yang kerap dialami
oleh anak-anak kecil karena kegemaran memasukkan sesuatu ke mulutnya atau
dialami pula oleh anak-anak yang gemar jajan sembarangan.
Orang
yang mengalami diare akan kehilangan banyak cairan tubuh dan jika diare
berlangsung lama, si penderita dapat mengalami dehidrasi. Kondisi kesehatan
anak-anak yang mengalami diare biasanya cepat menurun. Bobot tubuh juga menjadi
turun drastis. Bahkan jika tidak segera diobati dapat menyebabkan kematian pada
anak-anak balita.
Penyakit
diare yang disebabkan oleh kuman dapat menular. Penularan terjadi melalui feses
(kotoran) dari penderita diare yang buang air besar di sembarang tempat. Tinja
yang dibuang sembarangan akan mengotori lingkungan, khususnya sumber daya air
seperti mata air, sungai, dan lain-lain. Air yang terkotori oleh kuman itu
kemudian dipakai oleh orang yang sehat. Akhirnya orang yang memakai air
tersebut tertular oleh penyakit.
Pengobatan
gejalanya dilakukan dengan pemberian obat yang menghentikan diare. Misalnya,
norit atau karbotablet, yang bahan utamanya karbon. Diare yang disebabkan oleh
kuman dapat diobati dengan antibiotika. Jika penyebabnya karena kekurangan
gizi, maka harus diberi asupan makanan yang bergizi beberapa waktu.
4.
Sembelit (Konstipasi)
Jika pada kasus diare air tidak terserap
sempurna, kasus sembelit terjadi sebaliknya, air justru terlalu banyak terserap.
Gerak peristaltik usus halus yang terlalu lambat juga dapat menjadi
penyebabnya. Semakin lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air
yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar dikeluarkan.
Mengonsumsi makanan yang kaya serat, seperti buah-buahan dan sayur sayuran
dapat mengurangi gangguan ini. Serat tidak tercerna oleh tubuh kita dan
cenderung mampu menyimpan air dibandingkan jenis makanan yang lain.
5.
Radang Usus Buntu (Appendicitis)
Radang usus buntu sering disebabkan oleh bakteri. Hal ini dapat terjadi
karena adanya penyumbatan usus buntu oleh tinja yang mengeras atau zatzat asing
lainnya (misalnya, biji-bijian). Appendicitis dapat menyebabkan usus buntu
bengkak, membusuk, dan pecah.
6.
Gastritis
Merupakan
suatu peradangan akut atau kronis pada lapisan mukosa (lender) dinding lambung.
Penyebabnya ialah penderita memakan yang mengandung kuman penyakit. Kemungkinan
juga karena kadar asam klorida (HCL) pada lambung terlalu tinggi.
7.
Batu empedu
Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran
empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di saluran empedu.
8.
Disentri
Disentri disebabkan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini
adalah buang air besar bercampur darah.
9.
Kanker
Kanker usus besar terjadi, karena pola makanan yang tidak sehat. Gejala
yang timbul adalah adanya darah pada feses.
10.
Sariawan
Alat
pencernaan yang terganggu atau terserang oleh sariawan adalah mulut (bibir dan
gusi) dan lidah. Ketika Anda terkena sariawan, bibir dan lidah Anda seperti
terluka dan terasa perih khususnya saat makan. Biasanya orang yang terkena
penyakit ini menjadi malas makan, sehingga kondisi tubuh turun. Penyebabnya
adalah “panas dalam” atau luka pada rongga mulut dan lidah. Orang mudah terkena
sariawan kemungkinan karena kekurangan vitamin C atau daya tahan lemah.
11. Hepatitis
Hepatitis
merupakan penyakit yang terjadi akibat infeksi virus pada hati. Virus dapat
masuk ke dalam tubuh melalui air atau makanan.
12. Disentri
Penyakit
ini menyerang usus. Usus yang terserang disentri terinfeksi oleh kuman (bakteri
atau amoeba) jadi meradang. Gejala umumnya antara lain sakit perut, mencret
(diare) kadang-kadang berdarah dan berlendir.Ada dua tipe disentri yaitu
disentri baksiler dan disentri amebik. Disentri baksiler disebabkan oleh
bakteri dari keluarga Shigella. Sedangkan disentri amebik disebabkan
oleh keluarga Amoeba.
Simptom
penyakit disentri baksiler meliputi serangan ringan sampai serangan mendadak
yang berat dan fatal. Penderita disentri yang meninggak biasanya akibat dari
dehidrasi dan keracunan oleh toksin bakteri. Toksin adalah zat racun. Gejala
awal disentri adalah demam dan mencret. Bahkan buang airnya terkadang berdarah.
Muntah dan berak juga dapat dialami penderita penyakit ini. Kemudian tampak
gejala dehidrasi karena seringnya buang air bercampur air. Pada tahap
berikutnya, luka kronis pada usus besar menghasilkan berak berdarah. Infeksi
bakteri disentri yang paling parah disebabkan oleh Shigella shigae.
Bakteri ini banyak ditemukan di negeri tropis dan subtropis. Pengobatannya
dengan obat antibiotika misalnya tetrasiklin. Kadang-kadang juga transfusi
darah.
Sedangkan
disentri amebik disebabkan oleh protozoa Entamoeba histolytica. Bentuk
disentri ini jauh lebih berbahaya daripada disentri baksiler. Ini karena organisme
penyebabnya dapat berbentuk kista (bersembunyi) dan motil (aktif bergerak).
Bentuk yang motil menyebabkan disentri akut dengan gejala seperti disentri
baksiler. Adapun yang kista menyebabkan disentri kronis dengan gejala kambuhan
berupa diare, sakit perut, atau kejang lambung. Pengobatannya dilakukan dengan
emetin, diodokuin, dan lain-lain.
Penyebaran
atau penularannya seperti penyakit diare, yaitu melalui tinja si penderita yang
mencemari air atau tanah. Dan orang sehat memakai air atau tanah yang tercemari
oleh tinja yang mengandung kuman penyakit ini.
13. Apendisitis
Apendisitis
merupakan gangguan yang terjadi karena peradangan apendiks. Penyebabnya ialah
adanya infeksi bakteri pada umbai cacing (usus buntu). Akibatnya, timbul rasa
nyeri dan sakit.
14. Radang Usus
Buntu
Terjadi
infeksi pada usus buntu. Gejalanya sakit pada perut sebelah kanan bawah. Radang
terjadi jika lubang antara usus buntu dan usus besar menaik tersumbat lalu
tertutup. Penyumbatannya bisa lendir atau benda keras seperti biji terung atau
cabe. Karena tersumbat atau tertutup, bakteri dalam usus buntu membuat dinding
usus buntu terinfeksi. Untuk menyembuhkannya biasanya dilakukan operasi, yaitu
memotong usus buntu.
15. Hemeroid/Wasir
Hemoroid/Wasir
merupakan gangguan pembengkakan pada
pembuluh vena disekitar anus. Orang yang sering duduk dalam beraktivitas dan
ibu hamil seringkali mengalami gangguan ini.
16. Cacingan
Ada
beberapa jenis penyakit cacing. Tiga yang perlu Anda ketahui yaitu cacing
gelang, cacing tambang, dan cacing kremi.
ü Cacing
gelang
Disebabkan oleh cacing gelang atau Ascaris
lumbriciadea. Telur cacing ini masuk melalui makanan dan minuman yang
tercemar atau tidak bersih. Gejalanya antara lain perut mulas, mencret dan
kembung. Penderita mungkin juga mengalami gejala ikutan seperti tenggorokan dan
hidung gatal. Terkadang ia mengalami kejang dan kesemutan di tangan dan kaki.
Mata sering mengedip dan timbul selaput pada putih mata. Anak-anak menjadi
sering rewel dan menangis.
ü Cacing
tambang
Penyakit cacing ini disebabkan oleh
cacing tambang. Telur cacing tambang masuk ke tubuh melalui kulit, khusunya
kaki dan tangan. Telur cacing ini hidup di daerah lembab dan hangat. Gejala
yang tampak ialah perut mulas, mencret, dan kembung. Seringkali diiringi dengan
tidak enak badan dan gatal di kaki atau tangan. Pengobatannya dengan obat
cacing yang sesuai.
ü Cacing
kremi
Cara telur cacing ini masuk ke dalam
sistem pencernaan ialah melalui makanan dan minuman mentah dan tidak bersih.
Anak-anak yang mempunyai kebiasaan menggigit-gigit jari dan bermain di tempat
yang becek-lembap berpeluang terkena penyakit ini. Karena telur cacing kremi
suka berada di air atau tanah yang tidak bersih. Gejala penyakit cacing keremi
yaitu gatal-gatal pada liang dubur atau liang hidung. Jika parah, mata anak
yang menderita cacing kremi tampak agak berbusa.
17. Radang
Dinding Lambung
Radang
dinding lambung menyerang membran mukus yang melapisi lambung. Gejalanya sulit
bernapas, feses berwarna gelap bercampur darah, dan sakit kepala. Penyebabnya
mungkin alergi makanan, alkohol, atau obat-obatan, racun atau bakteri.
Pengobatannya dilakukan sesuai dengan penyebabnya. Yang disebabkan oleh bakteri
pasien diberi antibiotika.
18. Keracunan
Keracunan
makanan dapat terjadi karena pengaruh beberapa bakteri semisal bakteri
Salmonela yang menyebabkan penyakit demam tipus dan paratipus.
19. Malnutrisi
(kurang gizi)
Yakni
penyakit yang disebabkan oleh terganggunya pembentukan enzim pencernaan.
Gangguan tersebut disebabkan oleh sel-sel pancreas atropi yang kehilangan
banyak reticulum endoplasma. Sebagai contoh adalah kwashiorkor, yakni penyakit
akibat kekurangan protein yang parah dan pada umumnya menyerang anak-anak.
B.
GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
·
Perbanyak konsumsi serat
setiap hari
Serat tidak hanya berfungsi
mencegah gangguan pencernaan tetapi juga penting bagi kesehatan tubuh secara
umum. Kita dianjurkan untuk mengonsumsi serat sebanyak 10-15 gram sehari. Kita
bisa menambah asupan serat dengan menambah konsumsi sayur, buah, sereal whole
grain, serta kacang-kacangan yang kaya akan serat. Selain itu, pastikan kita
membatasi makanan cepat saji, daging merah, dan makanan-makanan kaya lemak yang
merupakan pemicu gangguan pencernaan. Di samping itu, batasi juga makanan yang
banyak mengandung gas seperti brokoli, kedelai, kol bunga serta minuman-minuman
berkarbonasi. Dan jangan lupa perbanyak minum air putih. Air putih berfungsi
untuk membasahi makanan dalam saluran pencernaan, membantu memecah mineral,
vitamin, dan nutrisi sehingga mempermudah proses penyerapan dan menjaga
kecukupan air agar terhindar dari masalah konstipasi.
·
Jangan lupa mengunyah dan
mengurangi porsi
Mengunyah merupakan salah
satu bagian terpenting dalam proses pencernaan, tapi seringkali dilupakan.
Mengunyah tidak hanya membantu memecah makanan, tetapi juga memberi sinyal pada
kelenjar saliva, lambung dan usus halus untuk mulai melepaskan enzim-enzim
pencernaan. Tubuh hanya mempunyai sejumlah enzim pencernaan yang mungkin saja
tidak cukup untuk mencerna tambahan makanan. Selain itu, porsi makan besar
berarti lambung harus memproduksi lebih banyak asam untuk membantu mencerna
makanan. Ini akan meningkatkan kemungkinan mengalami gangguan pencernaan.
·
Olahraga teratur dan hindari
stress
Olahraga, sebagai bagian
dari gaya hidup sehat, bisa membantu kita mencegah masalah pencernaan. Sebuah
penelitian ilmiah yang dipublikasikan di jurnal Clinical Gastroenterology and
Hepatology, seperti yang dikutip situs askmen menemukan, aktivitas fisik bisa
mengurangi banyak gangguan pencernaan. Dalam studi ini, para peneliti menemukan
hubungan antara obesitas, kurang olahraga, rasa sakit di perut, diare, dan
gejala-gejala gangguan usus. Di sisi lain, stres juga berpengaruh buruk
terhadap sistem pencernaan. Tubuh akan merespon stres dengan cara mengurangi
aliran darah ke perut dan menurunkan produksi enzim-enzim pencernaan, serta
memperlambat proses pencernaan. Akibatnya akan merasa perut kembung dan juga
memicu konstipasi.
·
Batasi penggunaan zat anti
asam (antacid)
Asam dalam lambung berfungsi
membantu tubuh mencerna makanan. Akan tetapi, pada beberapa kasus, asam bisa
naik ke kerongkongan sehingga menyebabkan sensasi seperti terbakar. Saat ini
terjadi, mungkin yang terpikir adalah antacid yang dijual bebas di apotik,
untuk menetralkan asam. Akan tetapi, jika digunakan berlebih, antacid bisa menyebabkan
lambung kehilangan keasamannya. Hal ini tentunya akan melumpuhkan fungsi sistem
pencernaan dan membuatnya mudah terinfeksi.
·
Suplemen enzim pencernaan
Enzim-enzim pencernaan yang
berasal dari tumbuhan bisa membantu menjaga kesehatan pencernaan dan menguatkan
penyerapan nutrisi. Jika kita kekurangan enzim-enzim pencernaan akibat diet dan
kesehatan yang kurang baik, maka suplemen enzim ini bisa menjadi pilihan untuk
mengurangi gejala gangguan pencernaan. Tapi, pastikan dulu berkonsultasi dengan
dokter.
b. PENYAKIT DAN POLA HIDUP SEHAT PADA
SISTEM RESPIRASI
a.
PENYAKIT PADA SISTEM RESPIRASI MANUSIA
1.
Batuk
Batuk merupakan gejala paling umum yang menunjukkan terjadi gangguan pada
sistem pernapasan. Batuk bisa timbul pada penyakit tenggorokan sampai penyakit
cabang tenggorokan.
2.
Nyeri Dada
Nyeri dada merupakan
gejala terjadinya gangguan pada pleura bagian dalam yang biasanya akan
bertambah ketika batuk, bersin, atau menarik napas dalam-dalam.
3. Faringitis
Faringitis
adalah radang pada faring karena infeksi sehingga timbul rasa nyeri pada
waktu menelan makanan ataupun kerongkongan terasa kering. Gangguan ini
disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Bakteri yang biasa menyerang
penyakit ini adalah Streptococcus pharyngitis. Peradangan juga dapat
terjadi karena terlalu banyak merokok, ditandai dengan rasa sakit saat menelan
dan rasa kering di kerongkongan.
4.
Asma
Asma
adalah kelainan penyumbatan saluran pernapasan yang disebabkan oleh alergi
seperti debu, bulu, ataupun rambut. Global Initiative for Asthma, sebuah
lembaga nirlaba internasional untu penanggulangan asma, mendefinisikan asma
sebagai gangguan pada selaput pipa udara yang menyalurkan udara ke dalam
paru-paru. Pada penyakit asma, paru-paru tidak dapat menyerap oksigen secara
optimal. Asma ditandai dengan kontraksi yang kaku dari bronkiolus yang
menyebabkan kesukaran bernapas. Asma dikenal dengan bengek yang disebabkan oleh
hipersensitivas bronkiolus (disebut asma bronkiale) terhadap benda-benda asing
di udara. Asma merupakan penyempitan saluran pernapasan utama pada paru-paru.
Kelainan ini tidak menular dan bersifat genetis atau bawaan seseorang sejak
lahir. Kelainan ini juga dapat kambuh jika suhu lingkungan cukup rendah atau
keadaan dingin, udara kotor, alergi, dan stres (tekanan psikologis).
Gejala
penyakit Asma antara lain:
- Nafas yang berbunyi ngiiik ... ngiiik.
- Mengalami sesak napas sehingga bernapas dengan tersenggal-senggal.
- Nafas pendek, biasanya hanya terjadi ketika berolahraga.
- Badan terlihat letih dan lesu serta kurang bersemangat.
- Rasa sesak dan berat di dada.
- Mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak.
- Batuk-batuk hanya pada malam hari dan cuaca dingin.
- Mudah terkena alergi seperti udara dingin, debu, atau jenis makanan tertentu.
- Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat berbicara karena kesulitannya dalam mengatur pernafasan.
- Mudah lelah ketika melakukan aktivitas fisik.
5.
Influenza
(Flu)
Penyakit
influenza disebabkan oleh virus influenza. Gejala yang ditimbulkan antara lain
pilek, hidung tersumbat, bersin-bersin, dan tenggorokan terasa gatal. Influenza
merupakan suatu penyakit infeksi akut saluran pernafasan terutama ditandai oleh
demam, gigil, sakit otot, sakit kepala dan sering disertai pilek, sakit
tenggorok dan batuk yang tidak berdahak. Lama sakit berlangsung antara 2-7 hari
dan biasanya sembuh sendiri.
Influenza
merupakan penyakit yang dapat menjalar dengan cepat di masyarakat. Walaupun
ringan tetapi penyakit ini dapat berbahaya bagi usia sangat muda dan usia tua
dimana terdapat keterbatasan fungsi pernafasan. Penyakit ini terutama terjadi
pada musin dingin di negara bermusim dingin dan di musim hujan pada
negara-negara tropis.Mahluk hidup tempat berkembang dan menyebarkan influenza
ini adalah manusia sendiri. Diduga bahwa hewan lain seperti burung, babi, dan
kuda memegang peranan dalam menciptakan jenis virus influenza dengan jenis yang
berbeda akibat adanya mutasi di hewan-hewan tersebut. Penyebaran virus
influenza ini melalui tetesan air liur pada saat batuk dan melalui partikel
yang berasal dari sel hidung yang melayang di udara terutama di ruangan
tertutup.
Gejala
pada penderita Influenza, umumnya pasien mengeluh demam, sakit kepala, sakit
otot, batuk , pilek, terkadang disertai sakit pada waktu menelan dan serak.
Gejala ini dapat didahului oleh lemah badan dan rasa dingin.Pada kondisi ini
biasanya sudah didapatkan gambaran kemerahan pada tenggorokan.
Gejala-gejala
diatas dapat terjadi beberapa hari dan hilang dengan sendirinya. Tubuh memiliki
kemampuan untuk menghilangkan virus dan bakteri yang berbahaya melalui sistem
pertahanan tubuh degnan sel darah putih, tetapi pertahanan ini akan baik
apabila kondisi tubuh baik pula. Setelah masa penghancuran virus dan bakteri
berbahaya tubuh membutuhkan waktu untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan
yang telah terjadi sehingga akan terasa lemas dan lemah.
6. Emfisema
Emfisema
adalah penyakit pada paru-paru yang ditandai dengan pembengkakan pada paru-paru
karena pembuluh darahnya kemasukan udara. Emfisema disebabkan hilangnya
elastisitas alveolus. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita
mengalami batuk kronis dan sesak napas. Asap rokok dan kekurangan enzim
alfa-1-antitripsin adalah penyebab kehilangan elastisitas pada paru-paru ini.
Gejala yang ditimbulkan:
- Nafsu makan yang menurun dan berat badan yang menurun juga biasa dialami penderita emfisema.
- Sesak dada
- Batuk kronis
- Kelelahan
- Sesak napas dalam waktu lama dan tidak dapat disembuhkan dengan obat pelega yang biasa digunakan penderita sesak napas.
Cara
mencegah penyakit Emfisema:
- Penderita adalah perokok aktif, berhenti merokok dapat membantu mencegah penderita dari penyakit ini.
- Jika emfisema sudah menjalar, berhenti merokok mencegah perkembangan penyakit. Pengobatan didasarkan pada gejala yang terjadi, apakah gejalanya ringan, sedang atau berat.
- Perlakuan termasuk menggunakan inhaler, pemberian oksigen, obat-obatan dan kadang-kadang operasi untuk meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
7.
Bronkitis
Bronkitis
berupa peradangan pada selaput lendir dari saluran bronkial. Sementara itu, pleuritis adalah peradangan pada
pleura, lapisan pelindung yang membungkus paru-paru. Laringitis adalah pembengkakan di laring, sedangkan sinusitis adalah pembengkakan pada
sinus atau rongga hidung. Peradangan-peradangan tersebut dapat terjadi karena
berbagai hal, di antaranya karena infeksi oleh mikroorganisme. Peradangan juga
dapat terjadi karena tubuh merespons terhadap zat atau benda asing yang masuk
ke dalam tubuh sehingga terjadi reaksi alergik. Gejala-gejala peradangan
tersebut secara umum adalah batuk-batuk, demam, sulit menelan, dan sakit di
dada. Penyakit bronkitis dapat dikenali melalui gejala-gejala berikut ini.
- Batuk berdahak.
- Sering sesak napas.
- Flu yang berkepanjangan.
- Mengi.
- Tubuh mudah lelah.
- Pembengkakan pada pergelangan kaki.
- Timbul warna kemerahan pada wajah, telapak tangan, dan selaput lendir.
- Kepala terasa sakit.
- Penglihatan tampak kabur.
8.
Asbestosis
Asbestosis
adalah suatu penyakit saluran pernafasan yang terjadi akibat menghirup
serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk jaringan parut yang luas.
Asbestos terdiri dari serat silikat mineral dengan komposisi kimiawi yang
berbeda. Jika terhisap, serat asbes mengendap di dalam dalam paru-paru,
menyebabkan parut. Menghirup asbes juga dapat menyebabkan penebalan pleura
(selaput yang melapisi paru-paru).
Penyakit
yang disebabkan oleh Asbestosis diantaranya:
- Plakpleura (kalsifikasi)
- Mesoteliome maligna
- Efusi pleura
9.
Sinusitis
Sinusitis
merupakan penyakit peradangan pada bagian atas rongga hidung atau sinus
paranasalis. Penyakit sinusitis disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, virus,
menurunnya kekebalan tubuh, flu, stress, kecanduan rokok, dan infeksi pada
gigi.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit sinusitis.
Berikut ini beberapa gejala yang dapat dikenali pada seseorang yang menderita penyakit sinusitis.
- Hidung tersumbat dan terasa geli atau gatal.
- Tercium bau tidak sedap pada hidung ketika bernapas.
- Sering bersin.
- Hidung mengeluarkan ingus kental yang berwarna putih atau kekuning-kuningan.
- Kepala terasa sakit seperti ada yang menekan.
Penyakit
sinusistis dapat dicegah dengan cara selalu menjaga daya tahan tubuh,
menghilangkan kebiasan merokok, dan memperbanyak mengonsumsi buah-buahan.
10. Tuberculosis (TBC)
TBC
adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.
Bakteri ini dapat menyerang seluruh organ tubuh manusia, namun yang paling sering
diserang adalah paru-paru (maka secara umum sering disebut sebagai penyakit
paru-paru / TB Paru-paru). Bakteri ini menyerang paru-paru sehingga pada bagian
dalam alveolus terdapat bintil-bintil. Penyakit ini menyebabkan proses difusi
oksigen yang terganggu karena adanya bintik-bintik kecil pada dinding alveolus.
Jika bagian paru-paru yang diserang meluas, sel-selnya mati dan paru-paru
mengecil. Akibatnya napas penderita terengah-engah. Keadaan ini menyebabkan:
- Peningkatan kerja sebagian otot pernapasan yang berfungsi untuk pertukaran udara paru-paru
- Mengurangi kapasitas vital dan kapasitas pernapasan
- Mengurangi luas permukaan membran pernapasan, yang akan meningkatkan ketebalan membran pernapasan sehingga menimbulkan penurunan kapasitas difusi paru-paru
TBC
dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terinfeksi oleh bakteri
tuberculosis menderita TBC tanpa mengalami gejala, hal ini disebut latent
tuberculosis. Apabila penderita latent tuberculosis tidak menerima
pengobatan maka akan berkembang manjadi active tuberculosis. Active
tuberculosis adalah kondisi di mana sistem kekebalan tubuh tidak mampu untuk
melawan bakteri tuberculosis yang terdapat dalam tubuh, sehingga menimbulkan
infeksi terutama pada bagian paru-paru.
Gejala-gejala
penyakit TBC Paru adalah: batu berdahak selama tiga minggu atau lebih, dalam
dahak pernah didapati bercak darah, demam selama satu bulan lebih terutama pada
siang dan sore, menurunnya nafsu makan dan juga berat badan, sering berkeringat
saat malam, dan sesak nafas.
11. Kanker Paru-Paru
Penyakit ini merupakan pertumbuhan sel
kanker yang tidak terkendali di dalam jaringan paru-paru. Kanker ini
mempengaruhi pertukaran gas di paru-paru dan menjalar ke seluruh bagian tubuh.
Merokok merupakan penyebab utama dari sekitar 90% kasus kanker paru-paru pada
pria dan sekitar 70% kasus pada wanita. Penyebab lain yang memicu penyakit ini
adalah penderita menghirup debu asbes, kromium, produk petroleum, dan radiasi
ionisasi.
12. Difteri
Difteri merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphterial yang dapat menimbulkan
penyumbatan pada rongga faring (faringitis) maupun laring (laringitis) oleh
lendir yang dihasilkan oleh bakteri tersebut.
13. Asfiksi
Asfiksi adalah gangguan dalam pengangkutan
oksigen ke jaringan yang disebabkan terganggunya fungsi paru-paru, pembuluh
darah, ataupun jaringan tubuh. Misalnya alveolus yang terisi air karena
seseorang tenggelam. Gangguan yang lain adalah keracunan karbon monoksida yang
disebabkan karena hemoglobin lebih mengikat karbon monoksida sehingga
pengangkutan oksigen dalam darah berkurang.
14. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan paru-paru
dimana alveolus biasanya terinfeksi oleh cairan dan eritrosit berlebihan.
Infeksi disebarkan oleh bakteri dari satu alveolus ke alveolus lain hingga
dapat meluas ke seluruh lobus bahkan seluruh paru-paru. Umumnya disebabkan oleh
bakteri streptokokus (Streptococcus), Diplococcus pneumoniae, dan bakteri
Mycoplasma pneumoniae.
b.
GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM RESPIRASI
·
Olahraga secara teratur
Kita dapat melakukan
kegiatan olahraga seperti berjalan kaki, jalan cepat, atau jogging. Kegiatan
olahraga yang bukan bersifat kompetisi dan tidak terlalu berlebihan dapat
menguatkan kerja sistem pernafasan dan melancarkan peredaran darah ke seluruh
tubuh.
- Hindari Rokok, Alkohol, dan Kafein
Dengan menghindarkan diri
untuk merokok, mengkonsumsi alkohol dan kafein
kita sudah menjalankan gaya hidup sehat dan terhindar dari bahaya
nikotin yang jelas merusak sistem pernafasan dan jantung manusia.
- Konsumsi antioksidan
Polusi udara, asap kendaraan
bermotor atau asap rokok menciptakan timbulnya radikal bebas dalam tubuh.
Radikal bebas dapat mengganggu sistem pernafasan. Untuk mengeluarkan kandungan
radikal bebas dalam tubuh, perlu adanya antioksidan yang akan menangkap dan membuangnya.
Antioksidan dapat diperoleh dari berbagai macam buah-buahan dan sayuran.
- Hindari Debu dan Polusi
Bagi anda yang sering
beraktivitas di jalan raya seperti tukang ojek, polisi, supir angkot, kurir,
dan lain sebagainya sebaiknya menggunakan pelindung masker. Hindari debu yang
masuk ke hidung karena dapat mengganggu sistem pernafasan.
·
Makan Secukupnya
Hindari makan terlalu
banyak, jika kita terlalu kenyang, ruang untuk udara dalam lambung makin
sempit. Lambung berisi tiga hal yaitu makanan, minuman dan udara. Jika makanan
atau minuman terlalu banyak, udara akan terdesak. Pernafasan kita akan
terganggu meski kita tidak menyadarinya. Udara yang terdesak tidak mampu
mengalir dengan baik ke setiap sel atau darah.
c. PENYAKIT DAN POLA HIDUP SEHAT PADA
SISTEM EKSKRESI
a.
PENYAKIT PADA SISTEM EKSKRESI MANUSIA
1)
Gangguan Pada Hati
·
Hepatitis
Hepatitis adalah
radang hati yang umumnya disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat dicegah
dengan vaksin hepatitis, menjaga kebersihan lingkungan, menghindari kontak
langsung dengan penderita hepatitis, dan tidak menggunakan jarum suntik untuk
pemakaian lebih baik satu kali. Penderita hepatitis mengalami perubahan warna
kulit dan putih mata menjadi berwarna kuning. Urine penderita pun berwarna
kuning, bahkan kecokelatan seperti teh.
·
Sirosis Hati
Sirosis hati adalah
kelainan pada hati yang ditandai dengan timbulnya jaringan parut dan kerusakan
sel-sel normal hati. Sirosis hati sering terjadi pada peminum alkohol, keracunan
obat-obatan, infeksi bakteri, serta komplikasi hepatitis. Karena hati merupakan
organ yang mempunyai banyak fungsi vital, sirosis hati akan menimbulkan
beberapa akibat, antara lain gangguan kesadaran, koma, dan bahkan kematian.
Pengobatan sirosis hati ditujukan pada penyebab utamanya, pemulihan fungsi hati
sampai transplantasi hati.
2)
Gangguan Pada Ginjal
·
Gagal Ginjal
Gagal ginjal adalah
ketidakmampuan ginjal menjalankan fungsinya, akibatnya zat-zat yang seharusnya
dapat dikeluarkan melalui ginjal menjadi tertumpuk di dalam darah. Salah satu
contohnya adalah timbulnya uremia, yaitu peningkatan kadar urea di dalam darah.
Kadar urea darah yang tinggi dapat menimbulkan keracunan dan mengakibatkan
kematian. Gagal ginjal antara lain disebabkan oleh nefritis. Penyakit ini dapat
diatasi dengan dua alternatif. Pertama melakukan dialisis ginjal (cuci darah)
yang diIakukan secara rutin. Kedua dengan transplantasi (cangkok) ginjal dari
donor. Cangkok ginjal dapat dilakukan jika ada kecocokan antara organ donor dan
jaringan penderita sehingga tidak terjadi penolakan.
·
Diabetes Melitus
Diabetes melitus
(kencing manis) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan kadar
glukosa darah melebihi normal karena kekurangean hormon insulin. Kelebihan
glukosa darah akan dikeluarkan bersama urine. Diabetes melitus pada anak
diatasi dengan penyuntikan insulin secara rutin. Diabetes melitus pada orang
dewasa dapat diatasi dengan mengatur diet, olahraga, dan pemberian obat-obatan
penurun kadar glukosa darah.
·
Albuminuria
Albuminuria adalah
penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung
albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena
berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah.
Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal
dan terbuang bersama urine. Penyakit ini disebabkan oleh kekurangan protein,
penyakit ginjal, dan penyakit hati.
·
Nefrolitiasis
Nefrolitiasis (batu
ginjal) adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan adanya batu
pada ginjal, saluran ginjal, atau kandung kemih. Batu ginjal pada umumnya
mengandung garam kalsium (zat kapur) antara lain kalsium oksalat, kalsium
fosfat, atau campurannya. Batu ginjal terbentuk karena konsentrasi unsur-unsur
tersebut dalam urine tinggi yang dipercepat dengan infeksi dan penyumbatan pada
ureter. Penyakit ini diobati dengan cara mengeluarkan batu ginjal. Apabila batu
ginjal masih berukuran kecil, dapat dihancurkan dengan obat-obatan. Apabila
batu ginjal sudah berukuran besar, harus dikeluarkan dengan tindakan operasi.
Dengan kemajuan ilmu dan teknologi, batu ginjal dapat dihancurkan dengan
gelombang suara yang berintensitas tinggi tanpa perlu tindakan operasi.
·
Nefritis
Nefritis adalah
penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan peradangan ginjal, khususnya
nefron. Proses peradangan biasanya berasal dari glomerulus, kemudian menyebar
ke jaringan sekitarnya.
3)
Gangguan Pada Paru-paru
·
Kanker Paru-paru
Kanker paru-paru
adalah tumor berbahaya yang tumbuh di paru-paru. Sebagian besar
kanker paru-paru berasal dari sel-sel di dalam paru-paru,
namun kanker paru-paru bisa juga berasal dari kanker di bagian tubuh
lainnya yang menyebar ke paru-paru. Kanker paru-paru merupakan penyebab utama
dari kematian akibat kanker.
·
Asbestosis
Asbestosis adalah
suatu penyakit saluran
pernafasan yang terjadi akibat menghirup serat-serat asbes, dimana pada paru-paru terbentuk
jaringan parut yang luas. Menghirup serat asbes dapat menyebabkan terbentuknya
jaringan parut (fibrosis) di dalam paru-paru. Jaringan paru-paru yang membentuk
fibrosis tidak dapat mengembang dan mengempis sebagaimana mestinya.
·
Pneumonia
Pneumonia adalah
sebuah penyakit pada paru-paru di mana pulmonary
alveolus (alveoli) yang bertanggung jawab menyerap oksigen dari atmosfer menjadi
inflame dan terisi oleh cairan. Pneumonia dapat disebabkan oleh beberapa
penyebab, termasuk infeksi olehbakteria, virus, jamur,
atau parasit.
·
Bronkitis
Bronkitis adalah
suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
Penyakit ini biasanya bersifat ringan dan pada akhirnya akan sembuh sempurna.
Tetapi pada penderita yang memiliki penyakit menahun (misalnya penyakit jantung
atau penyakit paru-paru) dan pada usia lanjut, bronkitis dapat bersifat serius.
4)
Gangguan Pada Kulit
·
Jerawat
Jerawat adalah kondisi abnormal kulit akibat gangguan
berlebihan produksi kelenjar minyak (sebaceous gland)
yang menyebabkan penyumbatan saluran folikel rambut dan pori-pori kulit.
Peradangan pada kulit terjadi jika kelenjar minyak memproduksi minyak kulit
(sebum) secara berlebihan sehingga terjadi penyumbatan pada saluran kelenjar
minyak dan pembentukan komedo (whiteheads) dan seborhoea.
Apabila sumbatan membesar, komedo terbuka (blackheads) muncul sehingga
terjadi interaksi dengan bakteri jerawat.
·
Simptom
Simptom adalah
sejenis penyakit yang disebabkan tungau,
disebut scabies, termasuk penyakit kulit yang sangat
menular lewat kontak dengan kulit
atau tidur di ranjang yang sama atau menggunakan handuk yang sama dengan orang
yang terinfeksi. Ruam merahgatal pada kulit adalah reaksi alergi terhadap tungau.
·
Eksim
Eksim adalah istilah kedokteran untuk kelainan kulit
yang mana kulit tampak meradang dan iritasi. Keradangan ini bisa terjadi dimana
saja namun yang paling sering terkena adalah tangan dan kaki. Jenis eksim yang
paling sering dijumpai adalah eksim atopik atau dermatitis atopik. Gejala eksim
akan mulai muncul pada masa anak anak terutama saat mereka berumur diatas 2
tahun.
·
Kanker Kulit
Dari semua jenis
kanker, kanker kulit adalah jenis kanker yang paling sering dijumpai. Paparan
terhadap sinar matahari yang berlebihan dapat memicu timbulnya kanker kulit.
Penyakit ini lebih sering menyerang orang dengan kulit berwarna terang yang
lebih sensitif terhadap sinar matahari. Pencegahan dapat dilakukan dengan
menggunakan tabir surya atau membatasi lamanya kulit terpapar sinar matahari.
·
Biang Keringat
Biang keringat
terjadi karena kelenjar keringat tersumbat oleh sel-sel kulit mati yang tidak
dapat terbuang secara sempurna. Keringat yang terperangkap tersebut menyebabkan
timbulnya bintik-bintik kemerahan yang disertai gatal. Daki, debu, dan kosmetik
juga dapat menyebabkan biang keringat. Biasanya anggota badan yang terserang
biang keringat yaitu daki, leher, punggung, dan dada.
·
Ringworm
Penyebab ringworm
dapat menginfeksi kuku dan kulit kepala. Ciri dari infeksi jamur ini adalah
membentuk bekas melinkar di kulit. Penyakit ini dapat dikurangi dengan
menggunakan obat jamur. Karena disebabkan oleh jamur, cara yang paling tepat
untuk mencegah penyakit ini dengan menjaga kebersihan diri dan menjaga agar
kulit tetap kering dan tidak lembab.
b. GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM EKSKRESI
Ø
Olah Raga
Untuk menghindari penyakit pada sistem ekskresi dapat dilakukan olah raga
secara rutin dan teratur. Olah raga yang teratur (tidak terlalu berat) akan
lebih berdampak positif bagi tubuh dibandingkan dengan olah raga berat namun
tidak teratur. Misalnya, melakukan jalan santai setiap pagi atau bersepeda 1-2
jam setiap minggu.
Ø
Mengurangi Makanan yang Berlemak
Makanan berlemak akan menyebabkan kandungan kolesterol dalam darah
meningkat. Untuk itu, sebaiknya mengonsumsi makanan yang mengandung lemak
jangan sampai berlebihan.
Ø
Mengonsumsi Air Putih
Mengonsumsi air putih yang cukup, menghidari konsumsi jamu atau herbal yang
tidak jelas, menghidari konsumsi obat-obatan secara sembarangan (tanpa resep
dokter) merupakan hal sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi potensi
munculnya penyakit ekskresi terutama pada ginjal.
Ø
Berhenti Merokok
Dilihat dari sudut pandang manapun merokok akan selalu merugikan tubuh.
Karena rokok dengan kandungan nikotinnya dalam proses jangka waktu lama akan
merusak organ-organ penting tubuh, baik paru-paru, kulit, jantung maupun
ginjal.
Ø
General Checkup
Gagal ginjal dapat dicegah melalui pemeriksaan kesehatan (medical checkup)
secara rutin, termasuk pemeriksaan urin dan darah. Memeriksakan gangguan ginjal
seperti kencing batu, prostat dapat mecegah munculnya gagal ginjal.
C. PRINSIP HEMODIALISIS
Hemodialisis adalah salah satu pengobatan gagal
ginjal, bila jiwa telah terancam oleh gagal ginjal. Tujuan
untuk mengambil atau mengeluarkan cairan yang berlebihan dan sisa metabolisme
yang biasanya dikeluarkan oleh ginjal. Prinsipnya
adalah darah pasien dialirkan melalui pipa dengan dinding membran semi
permeabel → ginjal artifisial → transfer toksin dan cairan: air, molekul
kecil menembus dinding, molekul besar (protein) tidak.
D.
PENYAKIT DAN GAYA HIDUP SEHAT PADA SISTEM KOORDINASI (REGULASI)
a.
PENYAKIT PADA SISTEM KOORDINASI (REGULASI)
1.
PENYAKIT PADA SISTEM SARAF
1.
Migrain
Penyakit sistem saraf ini mengakibatkan penderitanya merasakan sakit di
sebagian kepalanya.Bagian sebelah kiri maupun kanan.Penyakit sistem saraf ini
cenderung dianggap sepele.Namun bila dibiarkan, penyakit sistem saraf ini dapat
merusak sel-sel saraf pada otak menjadi rusak.
2. Sakit Kepala
Penyakit sistem saraf ini sepertinya merupakan penyakit yang paling banyak
dikeluhkan oleh manusia.Penyebabnya, sebagian besar berasal dari tingkat
ketegangan pada sistem saraf manusia. Jika sudah begini, kepala akan terasa
sangat berat dan biasanya sering diikuti oleh hilangnya keseimbangan tubuh.
3. Vertigo
Tidak berbeda jauh dengan kedua penyakit sistem saraf di atas, Vertigo juga
mengakibatkan penderitanya menjadi pusing kepala, kehilangan keseimbangan,
tetapi justru kepala terasa sangat ringan, melayang dan sering mengalami
gangguan jika berada di ruangan.
4. Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit sistem saraf yang berupa kehilangan kemampuan
untuk peduli kepada diri sendiri.Penderita penyakit sistem saraf ini kehilangan
kemampuan dalam hal mengingat peristiwa yang baru terjadi. Penerita penyakit
sistem saraf ini kemudian menjadi bingung, menjadi pelupa, sering
mengulang-ulang pertanyaan yang sama, bahkan tersesat saat berada di tempat
yang tak asing baginya atau sering dikunjungi.
5. Stroke
Stroke merupakan kematian sel-sel otak disertai gangguan fungsinya yang
disebabkan oleh terganggunya aliran darah otak. Penyebab stroke yang paling
umum adalah tekanan darah tinggi atau arterosklerosis atau kedua-duanya.
6. Meningitis
Penyakit sistem saraf ini disebabkan karena terjadinya peradangan pada
meninges.Penyakit sistem saraf ini dapat menular, dan ditularkan melalui
virus.Virus tersebut yang kemudian menginfeksi selaput saraf pada manusia.
7. Polio
Polio merupakan penyakit pada sistem saraf yang disebabkan oleh infeksi
virus pada sel-sel saraf motorik otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini
menular dan jika sudah menyerang tidak dapat diobati. Penularannya dapat
melalui makanan. Pencegahan penyakit ini dilakukan dengan vaksin antipolio yang
diberikan pada bayi melalui imunisasi oral (diminumkan).
8. Epilepsi
Epilepsi merupakan penyakit pada sistem saraf yang disebabkan karena adanya
gangguan penghantar impuls listrik pada sel-sel saraf, penderita tumor otak,
trauma pada kepala, pengguna obat-obat bius dan penderita cacat otak bawaan.
Penderita epilepsi sering mengalami kejang-kejang sampai dari mulutnya
mengeluarkan cairan seperti busa. Epilepsi dapat disembuhkan dengan berobat
teratur.
2.
PENYAKIT PADA SISTEM ENDOKRIN
1.
Sindrom Adrenogenital
Sindrom Adrenogenital merupakan
kelainan pada sistem endokrin karena terjadinya kekurangan produksi
glukokortikoid yang umumnya disebabkan oleh terjadinya kekurangan enzim
pembentuk glukokortikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya hormon adrenotropin
meningkat dan merangsang zona retikularis untuk menskresikan androgen sehingga
mengakibatkan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder pria pada seorang wanita,
yang disebut virilisme.
2. Struma
Struma merupakan pembengkakan kelenjar tiroid sehingga
menimbulkan benjolan pada leher bagian depan. Penyebabnya antara lain karena
adanya peradangan tumor atau kekurangan yodium.
3. Hipotiroidea
Hipotiroidea disebabkan oleh terjadinya kekurangan
hormon tiroid. Penyebabnya adalah kekurangan yodium pada makanan. Oleh karena
itu, penyakit ini dapat dicegah dengan mengonsumsi garam beryodium.
4. Hipertiroidea
Hipertiroidea disebabkan oleh terjadinya kelebihan sekresi hormon tiroid dari kadar normal. Gejala-gejalanya adalah berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan meningkat, jantung berdebar, dan BMR meningkat melebihi 20 sampai 100.
Hipertiroidea disebabkan oleh terjadinya kelebihan sekresi hormon tiroid dari kadar normal. Gejala-gejalanya adalah berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan meningkat, jantung berdebar, dan BMR meningkat melebihi 20 sampai 100.
5. Sindrom Cushing
Sindrom Cushing merupakan kumpulan gejala-gejala
penyakit yang disebabkan oleh terjadinya sekresi yang berlebihan dari
glukokortikoid dan pemberian obat-obatan kortikosteroid secara berlebihan.
3.
PENYAKIT PADA ALAT INDRA
1. Kelainan pada Indra Penglihatan
1. Astigmatis
Astigmatis (mata silindris) adalah kelainan pada mafa
yang menyebabkan penglihatan menjadi kabur. Hal ini terjadi karena penderita
tidak mampu melihat garis-garis horizontal dan vertikal secara bersama-sama.
Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai kacamata silindris.
2. Miopi
Miopi (rabun jauh) adalah kelainan pada mata
yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat jauh. Hal itu terjadi karena bola
mata terlalu panjang dan bayangan benda jatuh di depan bintik kuning. Kelainan
ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).
3. Hipermetropi
Hipermetropia (rabun dekat) adalah kelainan pada mata
yang ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat. Hal itu terjadi karena
bola mata terlalu pendek dan bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Kelainan
ini dapat diatasi dengan memakai kaca mata berlensa cembung (positif).
4. Presbiopia
Presbiopia (rabun dekat danjauh) adalah kelainan yang
ditandai dengan mata tidak dapat melihat dekat dan jauh. Hal itu terjadi karena
daya akomodasi mata mulai berkurang. Kelainan ini dapat diatasi dengan memakai
kacamata berlensa rangkap.
5. Rabun Senja
Penderita rabun senja (rabun ayam) tidak dapat melihat
dengan baik pada senja dan malam hari ketika cahaya mulai rentang-remang.
Gangguan penglihatan ini disebabkan oleh kekurangan vitamin A. Cara mencegah
dan mengatasi gangguan ini ialah dengan mengonsumsi rnakanan yang banyak
mensandung vitamin A.
2. Gangguan pada Indra Pendengaran
1. Radang Telinga
Radang telinga dapat terjadi di
bagian luar maupun tengah. Radang telinga bagian luar terjadi karena bakteri,
jamur, atau virus yang masuk melalui berbagai cara. misalnya masuk bersama air
ketika berenang. Radang telinga tengah (otitis media) dapat terjadi karena
bakteri atau virus, misalnya virus influenza.
2. Tuli Mendadak
Tuli mendadak merupakan keadaan emergensi di telinga,
dimana telinga mengalami ketulian secara mendadak, kadang tanpa disertai
keluhan, umumnya mengenai satu telinga.
3. Gangguan pada Indra Peraba
1. Kutu air
Kutu air adalah sebuah infeksi jamur pada kulit,
biasanya di antara jari kaki yang disebabkan oleh jamur parasit, penyakit ini
menular.
2. Kusta
Kusta
adalah sebuah penyakit infeksikronis yang disebabkan oleh bakteriMycobacterium leprae. Penyakit ini adalah tipe
penyakit granulomatosa pada saraf tepi dan mukosa dari saluran pernapasan atas.
3. Panu
Panu merupakan salah satu penyakit
kulit yang disebabkan oleh jamur. Penyakit panu ditandai oleh bercak yang terdapat
pada kulit disertai rasa gatal pada saat berkeringat.. Jamur yang menyebabkan
panau adalah Malassezia furfur.
4. Gangguan pada Indra Pengecap
1. Mati Rasa
Mati rasa dibedakan menjadi dua yaitu bersifat
sementara dan bersifat permanen. Mati rasa sementara terjadi ketika kita
memakan atau meminum sesuatu yang suhunya terlalu panas atau terlalu dingin.
Sedangkan mati rasa permanen terjadi karena rusaknya jaringan saraf yang
berhubungan dengan indra pengecap di otak karena si penderita mengalami trauma
pada bagian tertentu di otak.
2. Kanker Lidah
Penyebab kanker lidah salah satunya rokok. Asap yang
lama mengepul di rongga mulut dan terkena lidah bisa memicu kanker lidah.
penyebab terbesar terjadinya kanker lidah karena merokok, terutama yang lebih
dari 2 pak per hari. Risiko tersebut akan meningkat jika mengonsumsi alkohol.
Pengobatan dapat dilakukan dengan operasi, radiasi, sinar-X dan kemoterapi.
5. Gangguan pada Indra Pembau
1. Anosmia
Anosmia adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan
kemampuan untuk membau. Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal,
misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala, keracunan timbel, kebanyakan
merokok, atau tumor otak bagian depan.
2. Rhinitis Alergika
Rhinitis Alergika terjadi karena sistem kekebalan
tubuh kita bereaksi berlebihan terhadap partikel-partikel yang ada di udara
yang kita hirup. Sistem kekebalan tubuh kita menyerang partikel-partikel itu,
menyebabkan gejala-gejala seperti bersin-bersin dan hidung meler.
Partikel-partikel itu disebut alergen yang artinya partikel-partikel itu dapat
menyebabkan suatu reaksi alergi.
b.
GAYA
HIDUP SEHAT UNTUK PADA SISTEM KOORDINASI
Ø Pola
Makan Sehat
Dengan pola makan yang benar, yakni
mengonsumsi makanan bergizi seimbang, tubuh akanmendapatkan nutrisi yang cukup.
Itu artinya setiap kali makan kita harus menyantap makanan yang mengandung
karbohidrat kompleks (karbohidrat yang mengandung serat dan zat gizi lainnya),
vitamin serta mineral, protein, juga lemak.Tentu saja semua dalam jumlah yang
cukup, sesuai kebutuhan tubuh. Dengan pola makan sehat seperti ini maka sistem
koordinasi dapat berfungsi dengan baik.
Ø Istirahat
yang Cukup
Salah satu cara menjaga sistem
koordinasi adalah dengan tidur yang cukup. Setelah melakukan aktifitas fisik
dan otak seharian, manusia membutuhkan istirahat yang optimum yang juga menjadi
alternatif untuk menciptakan pola hidup sehat karena pada saat manusia
melakukan ini, otot dan otak yang selama ini bekerja dapat relaksasi dan
beristirahat.
Ø Olahraga
Olahraga setiap hari dapat membuat
mental menjadi lebih sehat, pikiran jernih, stres berkurang dan meningkatkan
kemampuan otak. Karena olahraga bisa meningkatkan jumlah oksigen dalam darah
dan mempercepat aliran darah menuju otak.
Ø Hindari
Stres
Stres memang sangat sulit dihindari jika
hidup di kota besar seperti Jakarta yang dikenal karena kemacetan dan
kesibukannya. Saat seseorang mengalami stres, tubuhnya akan mengeluarkan hormon
cortisol yang menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku. Hormon norepinephrine
akan diproduksi tubuh saat menderita stres, yang akan mengakibatkan naiknya
tekanan darah. Maka, sangat baik bila Anda menghindari stres baik di kantor
atau di rumah.